Rabu, 11 Januari 2012

NGIMPI (kesenjangan antara impian dengan kompetensi diri)

Mimpi. Mimpi adalah suatu angan dalam alam bawah sadar yang terbayang-bayang dalam kepala kita yang orang lain tidak bisa melihatnya. Setiap individu punya mimpinya masing-masing. Mimpi juga sering di sebutkan salah satu langkah menjadi orang yang sukses. Orang bijak berkata, "semua berawal dari mimpi". Yah, semua berawal dari suatu mimpi, terserah seberapa besar impian yang kita miliki. Yang terpenting adalah "apakah itu cuman sekedar mimpi?" atau "mengejar impian menjadi kenyataan". Bagi saya sendiri mimpi adalah bekal awal dari seseorang untuk mendapatkan pencapaian yang mereka inginkan atau cita-citakan. Setelah punya mimpi, berikutnya sudah pasti adalah kerja keras, perjuangan, yang disertai oleh doa terhadap yang Maha Kuasa.


 Ngomong" soal mimpi gw ingin cerita sewaktu gw dan temen" pergi ke acara seminar yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan di bidang International Edication Consultants yang bertemakan "Overseas Study Guide". Seminar ini di selanggarakan di Hotel Horizon Makassar. 






Pada awalnya sih tidak ada rencana antara gw dan temen" untuk pergi ke seminar itu. Tapi kebetulan saja pada hari itu gw dan temen" masih dalam liburan lepas semester 3 dan masing" ngak punya kesibukan. Dari pada liburan tinggal di rumah doang dan kebetulan hari itu ada seminar, jadi gw dan temen" janjian untuk sama" mengikuti seminar tersebut.

Kami, gw dan temen" seperjuangan pergi dengan satu mobil saja ke tempat seminar tersebut biar rame dan bisa seru"an. Emang dasar kami semua anaknya ganteng" dan kocak" (dibaca : burik dan stres), mobil itu rame dan bising banget. Bahkan ketika berhenti di lampu merah, para pengendara lain pada plototin mobil teman gw ini. Mungkin mereka berpikir nih mobil isinya monyet" yang lagi bersenda gurau dan jingkrak"an di dalam mobil. Tentunya tidak termasuk gw, karna gw kan kadal ganteng. 

Kami pun tiba di hotel horizon tempat berlangsungnya seminar tersebut. Satu hal yang kalian mesti tahu adalah pada awalnya kami tidak tahu bahwa akan ada seminar apa di dalam. Yah ini cuman untuk ngumpul dan mengisi kekosongan di hari libur kuliah. Sebelum masuk ke tempat seminar terlebih dahulu kami melakukan registrasi dengan mengisi lembaran dan setelah itu kami di berikan bingkisan atau goody bag yang berisi buku, pulpen, dan sticker kulkas unik.

Kemudian setelah registrasi kami pun masuk, di ruangan itu nampak berbagai stand. Di setiap stand terdapat dua orang konselor satu orang indonesia dan satunya lagi sepertinya bule atau orang asing. ternyata itu adalah stand dimana para pengunjung atau peserta seminar dapat bertanya tentang segala hal mengenai kuliah atau melanjutkan pendidikan bangku kuliah di negara lain. Gw dan temen" gw bertanya" 'apakah ini seminar? kenapa tidak seperti seminar pada umumnya?'. Ternyata ini adalah ruangan untuk para pengunjung untuk bertanya" atau berkonsultasi, sedangkan untuk seminarnya akan dilakukan sejam lagi di ruangan yang berbeda.

Sambil menunggu gw dan temen" duduk sambil ngobrol" ceritain itu bule" konselor dan sekalian ngeceng meskipun tampang kami cuman goceng. Gw ngeliat banyak remaja SMA yang berdatangan mungkin mereka ini berniat untuk melanjutkankan kuliahnya di luar negri, karena bentar lagi mereka akan UN. Selain remaja SMA, ada juga orang" yang kelihatannya sih tampang dan penampilannya diantara remaja dan orang tua. Dipikiran gw sih nih orang mungkin pengen lanjutin S2 di luar negri atau ngeceng juga seperti gw dan temen" gw.

Di ruangan ini pikiran gw melayang-layang. Gw merasa di ruangan ini mimpi" gw dan tentang kemana masa depan gw itu terbayang bayang di kepala. Gw duduk dan sambil ngebaca tuh buku yg ada dalam goody bag. Ternyata isi bukunya itu adalah tips dan informasi dari banyak universitas dari beberapa negara maju seperti USA, Australia, UK, Malaysia, dan masih banyak lagi. Kadang sambil baca tuh buku sambil liat" informasi universitas" berkelas dunia tiba" gw berkhayal. Gw berkhayal berada di universitas yg ada di Australia. Disana gw diskusi bareng orang" dari negara yang berbeda dan main layangan bareng mereka. Lamunan gw pecah karna seminarnya sebentar lagi di mulai dan gw bergegas ke ruangan seminar.

Seminar pun dimulai, karna ruangan seminarnya ngak terlalu luas dan peserta seminar itu melebihi kapasitas, terpaksa kami berdiri sambil menyimak narasumber. Materi yg di bawakan pemateri juga menarik. Materi berisi kiat kita sebelum kuliah di luar negri, situasi atau keadaan universitas di luar negri, bagaimana kita bisa survive dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa perantau, dan masih ada yang lainnya dan tidak bisa gw sebutin semuanya. Intinya, seminar ini seperti memotivasi gw dan temen" gue untuk menjadi orang yg lebih visioner.

Kami kembali di ruangan yang sebelumnya dimana orang dapat berkonsultasi gratis kepada konselor atau konsultan yang tersebar di seluruh rungan. Akhirnya gw ikut konsultasi  di salah satu stand bersama salah satu temen gw. Stand yang gw datengi itu stand yang memberikan informasi tentang unversitas apa saja yang ada di Australi dan hal" yang berkaitan dengan itu. Gw dan temen gw yang bernama Ruly duduk di hadapan dua konsultan. Yang menarik dari stand ditempat gw konsultasi ini adalah salah satu konsultannya wanita yang cantiknya bukan main dengan face asia.

Pada awalnya seperti biasa kami bersalam dahulu dan mngenalkan diri. Kemudian konselor wanita tadi ngomong ke gue pake bahasa inggris. Sumpah, yang terdengar di telinga gw cuman suara orang yang lagi kumur" dan gw ngak ngerti sama sekali. Karna gw gugup jadi gw bilang aja 'i'm sorry my english language very down'. Terus si konselor wanita itu pun melihat gw kebingungan. Mungkin di pikiran konselor wanita itu gw ini seperti kadal yang berusaha ngomong inggris padahal ngomong bahasa hewan aja masih blepotan. Tapi entahlah, yah beginilah gw dengan kemapuan berbahasa inggris yang masih di bawah standar. Untungnya saja ada konselor yang satunya lagi orang indonesia  sebagai penerjemah. Dan konsultasi pun selesai dan gw sekali lagi terlihat seperti orang bodoh. 

Setelah puas mengikuti seminar serta bekonsultasi kami pun pulang. Di sepanjang perjalanan, yang ada di pikiran gw cuman tentang mimpi" gw yang kalau bisa terwujud kelak. Yah saat ini gw belum bisa kuliah di luar negri karna persiapan dan kompetensi diri gw belum cukup untuk kesana. Tapi gw berniat kelak setelah sarjana saya akan melanjutkan pendidikan gw di luar negri. Maka dari itu mulai sekarang gw harus ningkatin kemampuan berbahasa inggris gw serta membangun kembali kedisiplinan gw yang selama ini amburadul.


kami memang lebih baik jadi coper boy saja




0 komentar:

Posting Komentar